“500 Days of Summer”
Tipikal “Summer” tidak hanya terjadi dalam film 500 Days of Summer, banyak “Summer” lainnya yang berkeliaran dalam
dunia nyata.
Tapi bagaimanapun
juga tidak dapat menyalahkan perempuan sebagai subjek jelmaan Summer. Mungkin mereka merasa nyaman
terhadap seseorang dan hanya membutuhkan kenyamanan itu saja. Komitmen dan apapun
bentuknya itu adalah perusak kenyamanan itu sendiri.
Mungkin juga kenyamanan
itu tidak didapatkan dari seorang saja, melainkan beberapa orang. Dan komitmen
merupakan penghalang untuk mendapatkan kenyamanan kolektif tersebut.
Saya bisa
memahami hal tersebut secara teori, namun tidak secara perasaan.
Perasaan selalu
mengatakan bahwa komitmen merupakan simbol untuk saling menjaga, saling
menghormati hak-hak komitten agar pada akhirnya tidak terjadi kekecewaan
diantara dua belah pihak.
Manusia selalu
membutuhkan simbol untuk menjaga kestabilan politik, karena bagaimanapun juga
manusia adalah manusia. Terlalu banyak variabel yang berpengaruh untuk
menghasilkan variabel lainya. Tanpa simbol manusia terpecah. Tanpa simbol
banyak manusia sakit oleh sesuatu yang (seharusnya) tidak menghasilkan
kesakitan.